Pondok pesantran Sunan Drajat merupakan satu-satunya pesantren
peninggalan wali di tanah Jawa yang masih tersisa. Sedangkan delapan
wali lainnya, hanya menyisakan makam.pondok ini didirikan pada tahun
1460.Dianggap satu-satunya peninggalan wali, karena hingga sekarang
ini,Ponpes Sunan Drajat, masih dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan
belajar mengajar Agama Islam.
Mulai TK hingga Universitas dengan
jumlah siswa dan mahasiswa sekitar 8.000 orang. Mereka datang dari
berbagai daerah di Indonesia."Dulu di sinilah Sunan Drajat mengajar para
santrinya," kata Abdul Ghofur
Kini pesantren Sunan Drajat telah
berubah menjadi pesantren megah, yang pembangunannya menghabiskan dana
Rp150 miliar, termasuk di dalamnya pemancar radio FM.Di samping
membangun gedung sekolahan, gedung asrama para santri termasuk membangun
Masjid Induk yang arsitekturnya mirip Taj Mahal.yng mana di dalamnya
terdapat Tumbal cakra ditanam persis ditengah-tengah Masjid Induk dengan
tanda warna hijau berdiameter sekitar 15 cm, menancap di keramik
masjid.Sejarah penanaman tumbal Cakra ini, sebagaimana diungkapkan Abdul
Ghofur, atas inisiatif seorang pemimpin spiritual asal India yang
beragama Hindu bernama, Parabhattaraka Shri Ananganandha Padha Theertha
pada tahun 1999.Berdasarkan versi pemimpin Hindu tersebut, konon sekitar
500 tahun yang lalu telah diadakan perjanjian antara tokoh Islam Syeh
Subakir dengan pemimpin umat Hindu di India.Perjanjian tersebut
diantaranya berisi, "tanah Jawa yang semula masyarakatnya beragama Hindu
diserahkan kepada tokoh Islam Syeh Subakir"."Bangunan masjid juga harus
berdampingan dengan arsitektur umat Hindu yaitu menara, agar tanah Jawa
bisa aman," katanya.
Karena itu, setelah 500 tahun perjanjian
itu harus diperbaharui dan pilihan lokasi pemasangan tumbal diletakkan
di tempat peninggalan para wali yang masih tersisa."Kata pemimpin Hindu
itu kalau tumbal tidak dipasang, akan terjadi bencana dan korbannya
delapan juta orang di tanah Jawa akan meninggal," katanya.
Meski
sedang sakit, Parbhattaraka Shri Ananganandha Padha Theertha datang ke
Pesantren untuk memasang tumbal Cakra. Dan peresmian tumbal Cakra, kata
Abdul Ghofur, dilakukan langsung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa
menjabat sebagai Presiden RI.
disini kita bisa share model model plafon dan interior terbaru yang lagi hits
Tampilkan postingan dengan label amalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label amalan. Tampilkan semua postingan
Minggu, 09 Agustus 2020
Sabtu, 20 Agustus 2011
Amalan pengajian KH.Abdul Ghofur (Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat)
- Agar bisa mendapat Rizqi Dunia & Akhirat Baca fatihah 41X. Tiap 7X mintalah. Dibaca sebelum waktu subuh/antara adhan dan iqomah waktu isya’.
- Menghilangkan apez Membaca “Subhanallah Wabihamdih” 100X. Dibaca setiap hari Jumat setelah Ashar.
- Mendatangkan keberuntungan. Membaca “Subhanallah Wa Bihamdihi,Subhanallah Hil Adhim” 100X. Dibaca setiap hari Jumat setelah Ashar.
- Agar gemah ripah loh jinawe,gampang sandank pangane,akeh duwi’e dan gak bakal dadi wonk kere. Membaca “Subhanallah Wa Bihamdihi, Subhanallah Hil Adhim, Astaghfirulloh” 100X. Dibaca setiap waktu manjing subuh sebelum sholat shubuh.
Langganan:
Postingan (Atom)